top of page

Antusiasme Tinggi Sambut Delegasi Cina, Optimisme Pameran IndoWood Expo Surabaya 2025 Meningkat

Kunjungan delegasi DDWMC selama 5 hari ke Indonesia diakhiri dengan jamuan Early Dinner di Diamond Hill, Citraland Surabaya | HIMKI
Kunjungan delegasi DDWMC selama 5 hari ke Indonesia diakhiri dengan jamuan Early Dinner di Diamond Hill, Citraland Surabaya

JAKARTA – Langit Surabaya menjelang senja memancarkan kehangatan tersendiri saat langkah-langkah para pelaku industri dari dua negara bertemu dalam suasana penuh kekeluargaan. Di Diamond Hill, Citraland Surabaya, sebuah jamuan makan malam dini (early dinner) menjadi penutup manis dari kunjungan delegasi Dongguan Dalingshan Woodworking Machinery Chamber of Commerce (DDWMC) ke Indonesia.


Tuan rumah, Mr. Li Yangguan dari PT Sunmight Milling Material, menyambut tamu-tamunya dengan hangat. Perusahaan ini, yang merupakan produsen ampelas asal China dengan pabrik di Surabaya, menjadi salah satu saksi penting dari upaya mempererat kerja sama lintas negara dalam industri furnitur dan mesin perkayuan.


Kehadiran delegasi DDWMC di Surabaya merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju pameran IndoWood Expo 2025. Pameran ini diharapkan menjadi ajang penting yang mempertemukan inovasi teknologi terbaru dengan kebutuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia. Selama lima hari penuh, delegasi DDWMC dipandu oleh tim Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) untuk mengunjungi sejumlah pabrik furnitur dan kerajinan.


Dipimpin oleh Veronika R. Anggraini, Ketua Delegasi HIMKI sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan, tim HIMKI terdiri dari para pemimpin yang mewakili berbagai bidang strategis. Di antaranya Antonius Suhandoyo, Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan Sumber Daya Manusia; Aron Yongky, Bidang Bahan Baku; Peter S. Tjioe, Bidang Inovasi; Muhaimin, Wakil Ketua Bidang Organisasi; dan Glenn Candranegara, Ketua Bidang Rekayasa Teknologi dan Standarisasi Proses Produksi. Dari sekretariat HIMKI, turut hadir Maulana dan Fithria Abdullah.


Kunjungan ke sejumlah fasilitas produksi memperlihatkan berbagai kebutuhan spesifik yang diharapkan dapat dijawab oleh teknologi dari China. “Kami sangat senang dapat melihat langsung proses produksi dan mengenali tantangan yang dihadapi para pelaku industri di sini,” ungkap salah satu anggota delegasi DDWMC. “Masukan dari HIMKI sangat berharga untuk memandu pengembangan teknologi mesin yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.”


Dengan pertemuan yang penuh semangat kerja sama ini, IndoWood Expo 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang pameran biasa, tetapi juga sebuah katalisator untuk kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan China dalam pengembangan industri perkayuan dan furnitur yang berkelanjutan.


Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan Sumberdaya Manusia DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Antonius Suhandoyo melihat kehadiran dan komitmen kuat DDWMC sebagai dorongan besar bagi pameran IndoWood Expo Surabaya 2025. Menurutnya, antusiasme calon exhibitor yang mulai memutuskan berpartisipasi dalam pameran IndoWood Expo Surabaya 2025 merupakan tanda awal kesuksesan.


“Setelah bertemu dengan delegasi yang dipimpin oleh Mr. Chen Gong Bin, keyakinan untuk ikut serta semakin menguat, bahkan di kalangan industri kecil,” ujar Suhandoyo. Delegasi ini terdiri dari perwakilan 19 perusahaan mesin-mesin industri kayu terkemuka di Cina yang menegaskan komitmen kuat mereka untuk mendukung pameran yang akan digelar pada Juni 2025.


Bertemunya para pelaku industri furniture dan kerajinan dengan delegasi DDWMC membawa keyakinan baru akan pentingnya modernisasi. “Beberapa pengusaha kecil yang sebelumnya ragu kini melihat peluang untuk memodernisasi mesin mereka,” jelas Suhandoyo. Mesin produksi Cina yang kini lebih mudah dioperasikan dan memiliki kecepatan lebih tinggi menjadi solusi kompetitif dibandingkan mesin serupa dari Eropa.


Selain lebih cepat, teknologi Cina juga upgradable dan memiliki harga lebih terjangkau, menjadikannya pilihan menarik baik bagi perusahaan besar maupun kecil. “Semangat kami untuk mengundang lebih banyak visitor dari luar Jawa Timur kini semakin besar, sebab pameran ini skalanya nasional,” tambahnya. HIMKI terus mendorong anggota di daerah untuk berpartisipasi hadir di pameran karena kesuksesan pameran ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi nasional dan memperkuat daya saing ekspor.


Suhandoyo menyoroti semangat delegasi Cina yang ingin membantu mempercepat kemajuan teknologi di Indonesia. Mereka memahami besarnya potensi sumber daya Indonesia dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam memperkuat industri manufaktur kayu. Antusiasme juga terlihat dari sambutan hangat DPD HIMKI Jawa Timur yang bahkan menjamu delegasi Cina pada malam hari sebagai bentuk apresiasi.


“Kita harus serius dalam berusaha,” tegas Suhandoyo. “Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan HIMKI dalam meningkatkan kapasitas produksi industri furnitur dan kerajinan Indonesia .” Keterlibatan langsung produsen mesin dari Cina diharapkan mampu memangkas rantai pasok yang selama ini melibatkan agen atau dealer, sehingga harga lebih kompetitif dan ketersediaan suku cadang lebih terjamin.


Salah satu keuntungan signifikan dari kerja sama ini adalah pengiriman suku cadang yang cepat. “Ada pengalaman salah satu spare part CNC dikirimkan dari China dengan memakan waktu empat hari dan mesin sudah beroperasi kembali,” kata Suhandoyo. Kecepatan ini memberi nilai tambah besar bagi pelaku industri.


Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait penggunaan bahasa pada mesin-mesin tersebut. “Sebagian besar masih menggunakan bahasa dan tulisan Cina,” ungkapnya. Meski demikian, delegasi DDWMC telah menunjukkan kesediaan untuk mengganti petunjuk teknis ke dalam bahasa Inggris demi kemudahan operasional di Indonesia.


Dengan komitmen yang kuat dan dukungan teknologi canggih, HIMKI optimis bahwa IndoWood Expo Surabaya 2025 tidak hanya akan sukses sebagai ajang pameran, tetapi juga menjadi titik balik dalam mempercepat transformasi digital industri mebel dan kerajinan Indonesia. “Kita akan melihat efisiensi biaya produksi, ketepatan waktu pengiriman, dan peningkatan kualitas produk yang mendorong ekspor lebih tinggi,” pungkas Suhandoyo.


Kerja sama erat antara industri Indonesia dan Cina ini diharapkan mampu membangun fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan sektor manufaktur kayu di masa depan.

(PosSore-aryodewo)

2 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page