Dari Menwa ke Dunia Bisnis: Perjalanan Sukses Shofi Afifi di Industri Mebel

JAKARTA – Shofi Afifi, pengusaha mebel sekaligus pemilik Zahra Furniture Design, memiliki perjalanan hidup yang inspiratif. Awalnya bercita-cita bergabung dengan ABRI (TNI AD) untuk mengabdi kepada bangsa, ia harus menghadapi kenyataan bahwa keterbatasan penglihatan menjadi hambatan dalam mengikuti tes militer. Namun, semangat pengabdiannya tidak surut. Ia memilih jalur lain dengan bergabung dalam Resimen Mahasiswa (Menwa) di IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang membentuk karakter kepemimpinan dan kedisiplinannya.
Dari Menwa ke Industri Mebel
“Alhamdulillah, meski tanpa pangkat dan tanda jasa, saya tetap bisa mengabdi melalui Menwa yang juga menjadi komponen bela negara,” ujar Shofi mengenang masa kuliahnya.
Kini, Shofi Afifi mengembangkan usahanya di industri mebel dengan mengelola showroom dan workshop di Jalan Haji Darip, Jakarta Timur. Sebagai pemilik Zahra Furniture Design, ia menawarkan berbagai produk custom seperti kitchen set, kamar set, sofa, serta perlengkapan ruang tamu. Selain itu, ia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Nasional di DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), yang memperluas kontribusinya dalam industri mebel nasional.
Filosofi hidupnya, Khoirun Nash Amfauhum Linnash yang berarti Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, menjadi prinsip utama dalam menjalankan bisnisnya. Meskipun telah meraih kesuksesan, nilai-nilai yang ia pelajari di Menwa tetap diterapkan dalam dunia usaha, terutama dalam hal kedisiplinan dan keberanian menghadapi tantangan.
“Disiplin dan berani menerima kenyataan itu sangat penting dalam menjalankan bisnis,” ungkapnya.
Bisnis Mebel dan Jejak Aktivis
Selain menjalankan bisnis, Shofi juga aktif dalam memenuhi kebutuhan furniture custom untuk berbagai pihak, termasuk sekolah-sekolah yang membutuhkan kursi dan meja siswa berbahan kayu jati. Menariknya, sebelum terjun ke dunia bisnis, ia pernah mengabdikan diri sebagai guru SMP dan SMA selama empat tahun (1994–1998). Pengalaman ini semakin mengasah kepekaannya terhadap kebutuhan pasar dan pelayanan pelanggan di industri mebel.
Sebagai seorang aktivis, Shofi memiliki pengalaman kepemimpinan yang kuat sejak masa Menwa. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Kompi (Danki) dan Komandan Pleton (Danton), di mana ia tidak hanya membimbing anggota baru tetapi juga terlibat dalam berbagai gerakan mahasiswa. Salah satu pengalaman berkesannya adalah saat memimpin aksi demonstrasi di kampus, di mana ia tetap menunjukkan kedisiplinan dan strategi dalam menyuarakan aspirasi.
Menurutnya, pengalaman di Menwa memberikan dampak besar bagi pengelolaan bisnisnya. Kedisiplinan, keberanian, dan komitmen dalam mengabdi menjadi kunci keberhasilannya dalam membangun usaha yang kini semakin berkembang. Shofi juga berharap agar Menwa di berbagai kampus tetap berperan aktif sebagai komponen bela negara yang berwibawa.
“Menwa harus kembali ke jalur semula, menjadi bagian dari komando TNI, dan terus membina anggota agar tetap disiplin, berani, dan siap mengabdi untuk negara,” harapnya.
Menjaga Keseimbangan Antara Karier dan Keluarga
Di luar dunia bisnis dan organisasi, Shofi tetap menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga. Ia dikaruniai tiga anak yang telah menempuh jalur karier masing-masing. Anak sulungnya, lulusan Universitas Brawijaya Malang, kini bekerja di bidang tata letak dan konstruksi. Putri keduanya, lulusan UNJ, berkarier di bidang IT di Bali, sementara putri bungsunya memilih jalur wirausaha.
Sebagai ayah, ia selalu menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan kerja keras kepada anak-anaknya, serta memberikan contoh hidup yang penuh semangat dan dedikasi. Menurutnya, dalam dunia bisnis, kesabaran, konsistensi, dan visi yang jelas adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan.
Dengan latar belakang yang kaya akan pengalaman – dari Menwa hingga dunia bisnis – Shofi Afifi membuktikan bahwa jalan hidup yang penuh liku dapat membawa seseorang menuju kesuksesan, asalkan dijalani dengan disiplin, ketulusan, dan semangat pengabdian yang tinggi.
(PosSore-aryodewo)
Comments