Imam Faizin: Raja Mebel Batu Fosil dari Jogja yang Mendunia
YOGYAKARTA– Menjadi “Raja Mebel Berbahan Batu Fosil dari Jogja untuk Dunia” bukanlah gelar yang didapat dengan mudah. Imam Faizin, pendiri CV Putra Jambu, telah membuktikan bahwa kerja keras, ketekunan, dan kreativitas dalam inovasi adalah kunci sukses di dunia industri mebel.
Di kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai “Kota Pelajar,” Imam Faizin telah mengembangkan perusahaan mebelnya dengan bahan unik: batu fosil atau dikenal dengan sebutan “Petrified Wood”. Petrified Wood, atau kayu yang berubah menjadi batu, adalah jenis fosil di mana seluruh materi organik kayu telah digantikan oleh mineral-mineral, biasanya silikat seperti kuarsa, tetapi struktur asli kayunya tetap dipertahankan.
Proses kayu menjadi petrified wood ini memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun dan biasanya terjadi ketika kayu terkubur oleh sedimen dan terlindung dari oksigen, yang mencegah dekomposisi. Mineral dalam air tanah kemudian mengisi sel-sel kayu, mengawetkan strukturnya dalam bentuk batu.
Kayu yang telah berubah menjadi batu selama ribuan tahun, di Indonesia masih banhak ditemukan di Kalimantan, Sumatra dan Jawa Timur terutama di sekitar daerah Blora dan Bojonegoro.
Menurut Imam Faizin potensi kayu fosil di Indonesia masih cukup besar, terutama di daerah-daerah dengan sejarah geologi yang mendukung pembentukan fosil. Penemuan dan pemanfaatan kayu fosil ini dapat menjadi industri yang menguntungkan, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kayu fosil dari Indonesia memiliki nilai tinggi di pasar internasional karena keunikan dan keindahannya.
Karena keunikan dan keindahannya itulah Imam Faizin memilihnya menjadi bahan baku utama mebel buatannya, tentu saja dengan memberikan sentuhan khas dan eksklusif yang tidak dimiliki produk mebel lain. Bagi Imam, memilih Petrified Wood bukanlah tanpa alasan. Dia ingin berbeda dari yang lain.
“Saya ingin produk mebel kami berbeda dengan produk lainnya. Menggunakan kayu biasa sangat kompetitif, tetapi dengan batu fosil, kami bisa menawarkan sesuatu yang unik,” jelas Imam dalam percakapannya dengan PosSore Sabtu (20/7).
Imam Faizin yang merupakan anggota DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) itu menceritakan, sejauh ini batu fosil sebagai bahan baku andalan perusahaannya meskipun tidak sebanyak kayu, tetapi cukup tersedia dan memberikan nilai tambah yang signifikan pada produk mebelnya. Apalagi petrified wood memiliki berbagai aplikasi, terutama dalam industri mebel dan dekorasi.
Kayu fosil ini dihargai karena keindahan alaminya dan kekuatan materialnya. Setiap potongan kayu fosil memiliki pola dan warna yang unik, menjadikannya bahan yang sangat diinginkan untuk membuat meja, kursi, patung, dan berbagai item dekoratif lainnya.
Menurut Imam, menggunakan petrified wood sebagai bahan baku memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal ekstraksi dan pemrosesan. Karena sifatnya yang sudah menjadi batu, proses pengerjaannya membutuhkan peralatan khusus dan keahlian yang tinggi. Namun, dengan permintaan yang terus meningkat, terutama dari pasar luar negeri, peluang bisnis dalam industri ini sangat besar.
Desain Memikat Hati Konsumen
Keunggulan CV Putra Jambu tidak hanya pada bahan bakunya, tetapi juga pada desain mebel yang menarik. Imam, yang memiliki minat besar dalam desain, bekerja sama dengan tim desainer lulusan perguruan tinggi untuk menciptakan desain yang up-to-date yang diminati pasar. “Kami selalu berusaha untuk menciptakan desain yang trendi dan inovatif, yang belum dilirik oleh pesaing. Ini adalah kunci untuk tetap eksis di pasaran,” jelas Imam.
Sejak merintis bisnis pada November 2009, CV Putra Jambu telah berhasil menembus pasar internasional. Produk mebelnya kini dapat ditemukan di berbagai benua, termasuk Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan Australia. Khususnya, Amerika Serikat, Belanda, dan Uni Emirat Arab menjadi pasar terbesar bagi produk mebel berbahan batu fosil ini.
Menurutnya, untuk tetap eksis, pelaku usaha harus memiliki sikap mental yang tidak mudah menyerah, semangat kerja keras, serta kreativitas dalam berinovasi. “Walaupun memiliki modal kuat dan tim marketing yang handal, tanpa desain yang menarik dan brand yang kuat, industri mebel tidak akan bertahan lama,” tuturnya.
Imam menekankan pentingnya mengeksplor kemampuan dan keberanian dalam meningkatkan kreativitas. “Di CV Putra Jambu, kami tidak pernah berhenti berinovasi untuk menghasilkan desain menarik dan terbaru. Langkah ini telah membuktikan bahwa CV Putra Jambu tetap eksis dan terus berkembang dalam bisnis pembuatan mebel,” kayanya.
Kisah Imam Faizin dan CV Putra Jambu ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan keunikan, sebuah bisnis dapat mencapai kesuksesan dan diakui di panggung internasional. (PosSore-aryo)
Comments