Kolaborasi HIMKI dan Pemerintah: Upaya Menjaga Daya Saing Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia
![himki audiensi dengan kemendag](https://static.wixstatic.com/media/7a4d27_6dcb1d03d0ae4d8ca2f9ff731983b842~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_653,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/7a4d27_6dcb1d03d0ae4d8ca2f9ff731983b842~mv2.jpg)
JAKARTA – Suasana hangat menyelimuti pertemuan di kantor Kementerian Perdagangan, Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 7, Jakarta, pada Kamis (6/2). Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, bersama jajaran pengurusnya, bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan, Dr. Budi Santoso, untuk menyampaikan aspirasi serta membahas strategi penguatan industri mebel dan kerajinan nasional.
Pertemuan ini bukan sekadar audiensi biasa, melainkan agenda strategis yang bertujuan menciptakan solusi atas tantangan yang dihadapi industri. HIMKI menyoroti beberapa permasalahan utama, mulai dari maraknya produk impor yang mengancam keberlangsungan produksi dalam negeri hingga melemahnya ekspor akibat dinamika global dan kebijakan tarif ekspor dari negara tujuan, seperti Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini, HIMKI juga menjelaskan latar belakang organisasinya, yang merupakan hasil penggabungan antara AMKRI dan Asmindo.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, HIMKI tetap optimis dalam memperkuat daya saing industri mebel dan kerajinan nasional. Berbagai program unggulan terus dijalankan untuk meningkatkan ekspor dan memperluas jangkauan pasar global. Salah satu program utama adalah Indonesia International Furniture Expo (IFEX), pameran B2B terbesar di Asia Tenggara yang diadakan setiap Maret. IFEX menjadi ajang penting bagi pelaku industri untuk memperkenalkan produk unggulan mereka ke kancah internasional.
![himki audiensi dengan kemendag](https://static.wixstatic.com/media/7a4d27_ed38889e769f426ea91646ea539439a5~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_653,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/7a4d27_ed38889e769f426ea91646ea539439a5~mv2.jpg)
Selain itu, HIMKI juga aktif menjalankan program Business Export Coaching (BEC) dan Local Business Export Coaching (LBEC), yang berfokus pada pembinaan pelaku usaha home decoration berbahan kayu, rotan, dan serat alami lainnya agar dapat bersaing di pasar ekspor, khususnya Eropa. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Dekranas, dengan dukungan dari CBI Belanda.
HIMKI juga menjalankan program "Aku Siap Ekspor" (ASE), yang bertujuan meningkatkan kapasitas UKM agar mampu menembus pasar internasional.
Menanggapi berbagai persoalan yang disampaikan, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap industri mebel dan kerajinan nasional. Ia berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam pameran IFEX serta mendorong solusi atas tantangan yang dihadapi industri.
Beberapa langkah konkret yang dibahas dalam pertemuan ini antara lain:
✅ Arahan untuk audiensi dengan Menkopolhukam guna membahas penyelundupan bahan baku rotan asalan yang masih marak terjadi.
✅ Penyederhanaan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), yang rencananya hanya akan dilakukan di hulu guna mempermudah proses ekspor, sebagaimana telah dibahas bersama Menteri Kehutanan.
✅ Mendorong business matching antara pengusaha HIMKI dengan Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara, untuk memperluas penetrasi pasar ekspor.
Audiensi ini memberikan angin segar bagi industri mebel dan kerajinan tanah air. Dengan sinergi yang semakin kuat antara HIMKI dan pemerintah, diharapkan industri ini dapat bertahan menghadapi tantangan global serta terus berkembang sebagai sektor unggulan ekspor nasional.
Kommentare