top of page

Pasar Mebel dan Kerajinan Indonesia Tetap Tinggi di Tengah Pertumbuhan Pesat Perumahan

Asep Rahmat Hidayat CV Viku Furniture Interior Bandung

BANDUNG –Industri mebel dan kerajinan di Indonesia terus menunjukkan kinerja positif, terutama di pasar lokal. Di tengah pesatnya pertumbuhan sektor perumahan, permintaan akan mebel dan produk kerajinan berkualitas juga semakin meningkat.


Salah satu contoh sukses dari sektor ini adalah CV Viku Furniture Interior asal Bandung Jawa Barat yang dikelola oleh Asep Rahmat Hidayat. Asep pendiri CV Viku, memulai usahanya pada usia 30 tahun setelah sebelumnya bekerja di sebuah hotel dengan jabatan yang cukup tinggi.


Keputusannya untuk beralih ke industri mebel ternyata berbuah manis. Kini, CV Viku telah memiliki omset dan keuntungan yang cukup besar, serta berhasil mengembangkan pasar hingga ke wilayah Jabodetabek dan Cianjur.


CV Viku yang didirikan oleh  Asep Rahmat Hidayat dengan tekad dan visi yang kuat. Berbekal pengalaman dan jaringan yang dimilikinya dari dunia perhotelan, Asep berhasil membangun CV Viku menjadi salah satu produsen mebel dan kerajinan yang dihormati di Indonesia.


Keberhasilan ini tidak hanya dicapai melalui kualitas produk yang tinggi, tetapi juga melalui inovasi desain yang memenuhi selera pasar lokal. “Saya memulai usaha ini dengan harapan bisa memberikan produk yang berkualitas dan bernilai seni tinggi untuk masyarakat Indonesia. Melihat pasar perumahan yang berkembang, kami yakin kebutuhan akan mebel dan dekorasi rumah juga akan terus meningkat,” kata Asep di Bandung Rabu (3/7).


Pesatnya pembangunan perumahan di Indonesia, khususnya di wilayah perkotaan seperti Jabodetabek dan Cianjur, membuka peluang besar bagi industri mebel dan kerajinan lokal. Meningkatnya kebutuhan akan hunian baru otomatis mendorong permintaan terhadap produk-produk mebel untuk melengkapi rumah-rumah tersebut.


Bagi CV Viku, ini adalah kesempatan untuk terus berekspansi dan memperluas pangsa pasar. Produk-produk mereka yang berkualitas tinggi dan memiliki desain yang menarik telah mendapatkan tempat di hati konsumen. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan permintaan dari berbagai proyek perumahan di kawasan-kawasan tersebut.


Asep mengaku dirinya melalui CV Viku sempat mendapatkan order dari salah seorang konsumen untuk pembuatan interior lengkap untuk satu hunian rumah senilai Rp3,5 miliar. Produk mebel lengkap itu meliputi sofa, lemari, tempat tidur, meja makan dan produk mebel lain serta kerajian sesuai pesanan.


‘Proyek senilai itu, kami kerjakan langsung bersama para pegawai di CV Viku. Alhamdulillah pelanggan tersebut merasa puas atas karya produk yang dibuat perusahaannya,’’ kenang Asep.


Sejauh ini kata Asep CV Viku memang lebih tertarik menggarap pasar lokal yang bersifat proyek, bukan retail seperti pada umumnya. Alasannya,  segmen tersebut terkait kelancaran cash flow, dimana pembayarannya dilakukan secara tunai.


“Sebenarnya, produk mebel dan kerajinan buatan CV Viku juga pernah dibeli oleh konsumen untuk diekspor ke Belanda. Setelah itu banyak permintaan dari konsumen luar negeri, namun, order itu tidak dilanjutkan, karena pada waktu itu kami sendiri belum siap,’’ tuturnya.


Asep Rahmat Hidayat yang di DPD Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Bandung Raya membidangi  promosi dan pemasaran itu mengungkapkan salah satu faktor kunci keberhasilan CV Viku adalah komitmen terhadap inovasi dan kualitas.


Dia selalu memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi dan memiliki desain yang sesuai dengan tren terkini. Selain itu, CV Viku juga fokus pada penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, menjadikannya pilihan yang tepat bagi konsumen yang peduli terhadap keberlanjutan.


“Produk kami tidak hanya sekedar mebel, tetapi juga merupakan karya seni yang memiliki nilai estetika dan fungsi yang tinggi. Kami ingin setiap pelanggan merasa puas dan bangga dengan produk yang mereka miliki,” tambah Asep.


Dengan pertumbuhan pasar perumahan yang terus meningkat, industri mebel dan kerajinan di Indonesia dikatakan memiliki masa depan yang cerah. CV Viku, yang dia pimpin menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas, kualitas, dan ketekunan dapat membawa kesuksesan dalam industri ini.


Kini CV Viku punya 18 karyawan tetap dan 30 orang tenaga borongan. Melihat perkembangan positif ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha mebel dan kerajinan yang dapat mengikuti jejak CV Viku, sehingga industri mebel dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. //**


Bisnistoday-MAG

21 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page