top of page

Wilayah Priangan Berpotensi Perkuat Industri Mebel dan Kerajinan Nasional

pengukuhan DPD HIMKI Priangan

Tasikmalaya, 17 Januari 2024 – Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) sukses menggelar acara Focus Group Discussion dan sekaligus Pengukuhan Pengurus DPD HIMKI Priangan pada Rabu (17/1/2024) di Hotel Grand Cordela, Tasikmalaya, Jawa Barat. Para narasumber FGD lebih banyak membahas mengenai beragam kerajinan dan anyaman di wilayah Priangan.

 

Selain itu, selama FGD berlangsung, para stakeholder di industri mebel dan kerajinan mengungkapkan beragam potensi Wilayah Priangan dalam mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional yang berbasis pada beragam bahan baku, seperti bambu, kayu, mendong, daun pandan, kulit dan sebagainya.

 

“Bersama DPD HIMKI Priangan, kami merencanakan wilayah ini menjadi salah satu daerah yang berkontribusi besar terhadap pembangunan nasional, dalam hal ini sektor mebel dan kerajinan karena didukung oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah yang tersebar di seluruh wilayah Priangan,” kata Heru Prasetyo, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga DPP HIMKI pada saat membuka acara FGD dan Pengukuhan DPD HIMKI Priangan.


Adanya potensi besar ini yang membuat HIMKI melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional agar industri mebel dan kerajinan di wilayah ini bisa tumbuh, berkembang dan dapat mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional seperti yang direncanakan.

 

Membangun ekosistem


pembukaan acara fgd dan pengukuhan dpd himki priangan yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 5x

 

Selain diskusi, kegiatan ini mengukuhkan Maman Mustarom sebagai Ketua DPD HIMKI Priangan. Pengusaha mebel kayu dan bambu ini menargetkan peningkatan ekspor mebel dan kerajinan di wilayah Priangan serta ikut serta dalam kontestasi pasar dunia melalui pameran-pameran internasional.

 

Saat ini, DPD HIMKI Priangan tengah membangun ekosistem kerajinan di wilayah Priangan, mulai dari pengelolaan supply chain, implan tekhnologi, pengembangan produk, manajemen produksi hingga pemasaran menjadi fokus dalam berkolaborasi dalam organisasi ini. Dampak dari kolaborasi ini diharapkan bisa menumbuhkan ekonomi, membuka lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan dan yang paling penting membuat kita makin cinta pada produk Indonesia.

 

“Ekosistem yang sehat ini juga akan membuka banyak kerjasama lintas produksi sehingga menghasilkan banyak inovasi kerajinan di wilayah Priangan dengan mix material product, sehingga tidak lagi terjadi monopolistik bisnis dan kompetisi yang tidak sehat di arena perang harga, karena para pelaku usaha lebih mengerti dan memahami bahwa sebuah industri tidak bisa dibangun sendiri tapi harus dengan berkolaborasi,” ujar Maman.

 

Hal di atas akan semakin kuat apabila pemerintah hadir memberikan dukungan nyata melalui kebijakan-kebijakan yang bisa membantu ekosistem bisnis kerajinan, dukungan kebijakan seperti mempermudah akses pasar, akses funding dan perlindungan hukum bagi para pengusaha,  memberi modal yang signifikan bagi tumbuhnya ekosistem kolaboratif yang sehat dan kuat seperti yang kita semua harapkan.

 

Maman berharap langkah kecil DPD Priangan hari ini bisa menjadi langkah awal untuk langkah besar bagi generasi-generasi berikutnya di ekosistem kerajinan Tatar Priangan. Untuk itu, pihaknya berharap dukungan dari seluruh stakeholder untuk terus konsisten untuk menggapai tujuan mulia ini.

 

"HIMKI Priangan juga akan berupaya agar usaha mebel dan kerajinan di wilayah Priangan semakin dilirik dunia. Bersama HIMKI Pusat, HIMKI Priangan juga tengah menggarap pasar lokal yang pasarnya terus meningkat hampir Rp16 triliun per tahun. Potensi besar ini akan kami garap secara maksimal dengan melibatkan berbagai stakeholder industri ini," ucap Maman.

 

Maman telah menyiapkan beberapa program kerja setelah terbentuknya kepengurusan HIMKI Priangan. Salah satu program adalah menyediakan akses pasar serta fasilitas produksi untuk para anggota.

 

Di acara ini HIMKI Priangan memperkenalkan karya anggotanya, dari Garut sampai Pangandaran. Diharapkan melalui HIMKI, industri di Priangan dapat tumbuh sehingga berdampak bagi pertumbuhan nilai ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia ke depannya.

 

Pengurus DPD HIMKI Priangan kelak memiliki tugas untuk membina para pengrajin, seperti memfasilitasi pelatihan, hingga kegiatan studi banding dengan daerah atau provinsi lain. Diharapkan, industri mebel dan kerajinan di Wilayah Priangan bisa lebih dikenal bahkan digunakan tidak hanya untuk pasar lokal melainkan pasar dunia.

 

Potensi Wilayah Priangan


pemaparan materi forum group discussion oleh ibu regina

Wilayah Priangan yang meliputi beberapa daerah, di antaranya Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Banjar, dan Pangandaran adalah salah satu kawasan di Jawa Barat yang memiliki potensi industri kreatif yang besar yang berbasis budaya dan pengetahuan. Daerah ini memiliki potensi sumber daya manusia yang memiliki kreativitas tinggi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Terbukti dari banyaknya sentra bisnis yang berada di wilayah ini. Beberapa daerah sudah cukup dikenal baik di dalam maupun di luar negeri.

 

“Beberapa daerah di wilayah ini memiliki ciri khusus sebagai Kota Industri Kecil Kerajinan Tangan yang unik dan menarik. Seperti Garut merupakan basis kerajinan anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan tenun akar wangi. Kota Tasikmalaya menjadi basis mebel kayu, kerajinan mendong, kerajinan bambu, kelom geulis, kerajinan payung, tas dari kulit dan imitasi,” kata Satori, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Desain dan Inovasi DPP HIMKI pada saat memberi sambutan pada acara FGD dan Pengukuhan DPD HIMKI Priangan.

 

Industri terkait di Kabupaten Tasikmalaya  berbasis produksi mebel kayu, mebel bambu, anyaman dan tenun mendong, anyaman bambu, anyaman pandan, kerajinan logam ringan berupa oven dan peralatan pembuatan kue. Ciamis adalah pusat usaha mebel dari kayu kelapa, anyaman bambu, coco fibre & coco dust, kerajinan lidi kelapa.

 

Banjar adalah sentra kerajinan anyaman bilik bambu, kerajinan alat masak dari kayu, kerajinan dari lidi kelapa. Sementara Pangandaran adalah sentra kerajinan kerang, coco fibre, coco dust, batok kelapa, kerajinan lidi kelapa dan penghasil bahan anyaman pandan.

 

Pangsa pasar produk dari wilayah ini tidak sebatas wilayah kota atau dalam negeri, tetapi merambah hingga ke mancanegara di antaranya: AS, Jepang, Inggris, China, Taiwan, Malaysia, Singapura, Korea, Jordania, Abu Dabi, Kuwait, Qatar, Dubai, Bahrain, Saudi Arabia, Lebanon, Kanada, Perancis, Skotlandia, Meksiko, Afrika, Mauritania.

 

Dengan demikian, kondisi aktual (existing condition) di lapangan memperlihatkan bahwa beberapa daerah merupakan bagian penting dari performa wilayah Priangan yang memiliki potensi yang harus terus dikembangkan agar sustainability pembangunannya tetap terjaga. Sebagai kota yang potensial dalam industri kerajinan (kriya) dan ragam potensi kekayaan alamnya diperlukan sebuah pusat kajian kewirausahaan yang bertumpu pada pengembangan wirausaha kreatif.

 

Hal di atas dimaksudkan agar seluruh proses kreatif bersumber dari potensi lokal, memanfaatkan sumber daya alam setempat, tradisi setempat, dan budaya setempat dapat dioptimalkan. Upaya untuk mengumpulkan dan memberdayakan seluruh sumber daya lokal diperlukan sebagai ‘modal dasar’ dalam mengembangkan produk kreatif lokal. Apalagi wilayah-wilayah ini memiliki kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja.*

 
 
 

Comments


bottom of page